PEMBEKALAN HABITUASI CPNS 2018 ANGKATAN 6, 7, 8,9 DAN 10 PELATIHAN DASAR CPNS KEMENDIKBUD

 

Sawangan, Pusdiklat— CPNS 2018 angkatan 6,7,8,9 dan 10 Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kemendikbud sebanyak 198 orang mengikuti pembekalan habituasi  secara daring Senin 22 Juni 2020. Pembekalan habituasi ini adalah kegiatan penutup dalam agenda 1 ANEKA yang telah diikuti oleh para peserta sejak 8 Juni 2020. Sebelum dilakukan pembekalan habituasi para CPNS juga telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi pada hari Jum’at 19 Juni 2020. Pada kegiatan seminar para CPNS telah mempresentasikan rancangan aktualisasi habituasi yang penulisannya akan dilakukan sepanjang mengikuti latsar dan akan kembali dipresentasikan pada akhir latsar.

Pembekalan habituasi dalam kesempatan kali ini dilakukan oleh Widyaiswara Pusdiklat Kemendikbud antara lain Nispiansyah, Miskuindu, Winarno dan Mazia Centia Murni. Dalam kesempatan ini para Widyaiswara menyampaikan hal-hal yang dilakukan oleh para CPNS dalam masa habituasi. Masa habituasi adalah agenda pembelajaran yang memfasilitasi agar peserta melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari. Beberapa poin penting yang disampaikan para Widyaiswara kepada para CPNS untuk masa habituasi antara lain harus selalu berkonsultasi dengan mentor yang merupakan atasan di tempat para CPNS bekerja. Setiap melakukan konsultasi maka para peserta latsar diwajibkan mempersiapkan form pengendalian aktualisasi mentor. Ini merupakan bukti fisik yang harus dilampirkan dalam penulisan aktualisasi habituasi.

Para CPNS juga diharapkan fokus ke agenda aktualisasi dan menerapkan manajemen waktu dengan baik. Setiap tahapan yang dilakukan oleh CPNS diharapkan dituliskan ke dalam form checklist agar tidak ada yang tertinggal. Berbagi output dan evidence setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam masa habituasi harus dikumpulkan bisa berupa dokumen seperti surat, catatan, notulen atau dapat dalam bentuk foto maupun video. Harvey Desmon Hutahaean salah satu peserta Latsar dari dari Universitas Negeri Medan menanyakan mengenai habituasi  berbasis evidence mengapa harus dilalukan. “Sebagai ASN maka evidence merupakan bukti tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan kita dan merupakan implementasi salah satu nilai yang penting dari agenda 1 ANEKA yaitu Akuntabilitas. Bahwa apa yang kita lakukan dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan dengan evidence”, ucap Ibu Mazia Centia Murni selaku narasumber.

Para peserta latsar ini juga diwajibkan melaporkan berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masa habituasi kepada pembimbing (coach) setiap minggu  melalui media social (WA). Peserta latsar harus memiliki ketelitian karena diharuskan menulis setiap tanggal memulai tahapan kegiatan dan juga menuliskan kendala atau hambatan yang dihadapi beserta solusinya. Terakhir para peserta diharapkan bisa melakukan penulisan laporan aktualisasi habituasi secara bertahap sejak awal kegiatan agar dapat selesai tepat waktu. (SLM)